Burnout bukan perihal capek saja, Ternyata kebanyakan orang pernah mengalami burnout.
Dampak dari burnout selain ke mental, burnout juga bisa bikin capek secara fisik, makanya jadi ngaruh kemana-mana. Entah jadi nggak punya energi, nggak semangat menjalani hari dan nguras mental dan fisik.
Khawatir dan cemas juga jadi lebih meningkat, meskipun sama hal kecil yang nggak seharusnya dikhawatirkan.
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa sedang burnout. Namun, jika kamu merasa lelah dan lambat, bahkan pekerjaan sederhana pun terasa berat untuk diselesaikan,apalagi jika disertai stres sehingga cepat marah dan frustasi, maka kemungkinan besar kamu sedang mengalami burnout.
Ciri-ciri Burnout yang Perlu Dikenali
Ciri-ciri burnout pada setiap orang bisa berbeda. Pada dasarnya tekanan yang disebabkan burnout dapat memengaruhi kesehatan mental, fisik, dan emosional. Nah, berikut beberapa ciri-ciri burnout yang perlu diwaspadai.
1. Selalu merasa kelelahan
Jika kamu merasa lelah sehingga tidak bisa menggerakkan otot, bahkan tidak berdaya untuk bangun dari tempat tidur, kemungkinan itu ada ciri-ciri burnout. Burnout merupakan jenis stres terkait pekerjaan yang ditandai perasaan lelah, baik secara emosional maupun fisik.
2. Perasaan menjadi lebih Sensitif
Orang yang sedang merasakan burnout cenderung akan mudah untuk marah, apalagi jika semuanya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.
3. Insomnia dan Sakit Kepala
Herbert Freudenberger, psikolog asal Amerika Serikat yang mencetuskan konsep burnout pada tahun 1974, menyebutkan sering sakit kepala merupakan ciri-ciri fisik dari burnout. Selanjutnya sakit kepala dapat berdampak pada masalah tidur.
4. Kehilangan Motivasi
Salah satu ciri burnout adalah hilangnya semangat bekerja dan minat terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Tetap bekerja tanpa adanya semangat dapat menguras banyak energi sehingga memicu kelelahan dan menurun nya performa kerja.
5. Menghindari Lingkungan Sosial
Stres dan frustrasi akan pekerjaan membuat penderita burnout bersikap sinis terhadap orang-orang yang bekerja dengan mereka.
Pekerjaan yang digelutinya dianggap sebagai beban hidup sehingga membuat mereka enggan atau berhenti bersosialisasi dengan rekan kerja, teman, maupun anggota keluarga yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
Cara Mengatasi Burnout
Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Anda disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Buat prioritas
Buatlah prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting. Dengan begitu, Anda tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga energi yang terkuras tidak terlalu banyak.
2. Kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi terhadap diri sendiri
Atur pola pikir dan bersikaplah realistis, sehingga Anda dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang tengah dikerjakan. Dengan begitu, kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang. Selain itu, jangan lupa untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri terhadap prestasi yang pernah dicapai.
3. Terbuka dan Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya
Coba ceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terdekat yang dapat Anda percaya. Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
4. Jaga keseimbangan hidup
Jaga keseimbangan hidup dengan baik. Anda juga perlu untuk bersantai dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman atau melakukan hal yang disukai seusai jam kerja berakhir. Ini dapat membuat pikiran kembali jernih dan Anda siap untuk bekerja kembali keesokan harinya.
Jika memungkinkan, ambil cuti dan pergilah berlibur, karena ini juga dapat membuat pikiran Anda kembali jernih, semangat, dan termotivasi kembali.
5. Ubah gaya hidup
Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Hal-hal ini dapat mendukung tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih mudah fokus, sehingga menurunkan risiko terjadinya burnout.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba mencari hobi baru atau melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi burnout.
Burnout dalam pekerjaan tidak hanya berpengaruh pada hasil kerja Anda, tapi juga dapat meregangkan hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda dan menurunkan kesehatan Anda.
Oleh karena itu, apabila ciri-ciri burnout muncul, segera atasi dengan cara-cara di atas. Jika cara tersebut telah diterapkan tapi Anda masih tetap mengalami burnout, coba berkonsultasi kepada psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat atau mungkin pertimbangkan peluang kerja