Artikel
AN dan PISA untuk Perencanaan Pendidikan Indonesia Berbasis Data
Published
10 months agoon
By
AdminWeb
JAKARTA, ASPIRATIF.com – Hasil Asesmen Nasional 2022 dilaporkan dalam Rapor Pendidikan 2023. Pemutakhiran Rapor Pendidikan untuk sekolah dan madrasah dirilis pada Mei 2023. Sementara itu, Rapor Pendidikan Daerah untuk pemerintah daerah (pemda) terbit pada Juli 2023.Asesmen Nasional 2022 dilaporkan dalam Rapor Pendidikan 2023. Pemutakhiran Rapor Pendidikan untuk sekolah dan madrasah dirilis pada Mei 2023. Sementara itu, Rapor Pendidikan Daerah untuk pemerintah daerah (pemda) terbit pada Juli 2023.
“Melalui platform ini, pemerintah daerah dan satuan pendidikan dapat melakukan perencanaan berbasis data sehingga pembenahan dapat dilakukan semakin tepat sasaran dan berorientasi pada kebutuhan pembelajaran murid,” kata Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dalam Perilisan Rapor Pendidikan Indonesia, Senin (25/9/2023) lalu.Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dalam Perilisan Rapor Pendidikan Indonesia, Senin (25/9/2023) lalu.
Literasi Siswa di Indonesia
Asesmen Nasional 2022 sebagai salah satu sumber data utama Rapor Pendidikan Indonesia 2023 melibatkan 267.381 sekolah dan madrasah di seluruh provinsi di Indonesia. Di samping 6.649.311 siswa, AN 2022 diikuti oleh 3.259.877 pendidik dan 246.430 kepala satuan pendidikan di sekolah, madrasah, dan program pendidikan kesetaraan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah negeri maupun swasta.Asesmen Nasional 2022 sebagai salah satu sumber data utama Rapor Pendidikan Indonesia 2023 melibatkan 267.381 sekolah dan madrasah di semua provinsi di Indonesia. Di samping 6.649.311 siswa, AN 2022 diikuti oleh 3.259.877 pendidik dan 246.430 kepala satuan pendidikan di sekolah, madrasah, dan program pendidikan kesetaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah negeri maupun swasta.
Data Rapor Pendidikan Indonesia 2023 menunjukkan persentase siswa Indonesia yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimal yakni 61,53 persen di jenjang SD, 59 persen di jenjang SMP, dan 49,26 persen di jenjang SMA. Kendati naik dari hasil AN 2021 untuk peningkatan SD dan SMP, Kemendikbudristek mencatat, masih banyak siswa di Indonesia yang perlu ditingkatkan kompetensi literasi dan numerasinya.Kemendikbudristek mencatat, masih banyak siswa di Indonesia yang perlu ditingkatkan kompetensi literasi dan numerasinya.
Kemampuan literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia selama pandemi berlangsung juga dilaporkan dalam hasil Program for International Student Assessment (PISA Potret) 2022 pada Selasa (5/12/2023). Studi global ini menunjukkan kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia meningkat 5-6 posisi dibandingkan tahun 2018.pandemi berlangsung juga dilaporkan dalam hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 pada Selasa (5/12/2023). Studi global ini menunjukkan kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia meningkat 5-6 posisi dibanding tahun 2018.
Asesmen PISA adalah studi global yang digelar Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di negara anggota dan nonanggotanya. Studi ini bertujuan untuk menyebarkan sistem pendidikan suatu negara dengan mengukur kemampuan skolastik siswa sekolah usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca (literasi).Asesmen PISA adalah studi global yang digelar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di negara anggota dan nonanggotanya. Studi ini bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara dengan mengukur kemampuan skolastik siswa sekolah usia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca (literasi).
terjadi penurunan skor PISA secara global yang salah satunya ditengarai karena pandemi. Namun, penurunan poin Indonesia yang lebih kecil dengan penurunan poin global membuat posisi RI naik dari hasil PISA sebelumnya.pandemi. Namun, penurunan poin Indonesia yang lebih kecil dengan penurunan poin global membuat posisi RI naik dari hasil PISA sebelumnya.
Skor literasi Indonesia PISA 2022 naik 5 dibandingkan 2018. Skor literasi membaca posisi internasional turun 18 poin, sedangkan skor Indonesia turun 12 poin.
Di skor literasi matematika atau numerasi, Indonesia turun 13 poin. Sedangkan skor global turun 21 poin.numerasi, Indonesia turun 13 poin. Sedangkan skor global turun 21 poin.
Di bidang sains, Indonesia turun 12 poin, terpaut tipis dengan skor internasional yang turun 13 poin.
Anindito Aditomo mengatakan, data AN 2023 yang akan rilis pada awal 2024 dapat menjadi tools selanjutnya untuk melihat kualitas pendidikan RI saat ini, kemudian melakukan perencanaan perbaikan dan peningkatan berbasis data.
Menindaklanjuti Kekerasan di Lingkungan Belajar
Hasil survei AN 2022 juga menunjukkan 34,51 persen peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual dan 26,9 persen siswa berpotensi mengalami hukuman fisik. Sementara itu, 1 dari 3 (36,31 persen) siswa berpotensi menghadapi perundungan.
Temuan tersebut selaras dengan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (SNPHAR KPPA) 2021 yaitu 20 persen anak laki-laki dan 25,4 persen anak perempuan usia 13-17 tahun mengaku pernah mengalami satu jenis kekerasan atau lebih dalam 12 bulan terakhir.
Data aduan yang diterima Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada perlindungan khusus anak 2022 juga mendapati kategori tertinggi anak korban kejahatan seksual yakni anak korban kekerasan fisik dan atau psikis, serta anak korban pornografis dan kejahatan siber sebanyak 2.133 anak.
Pada 8 Agustus 2023, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP) sebagai Merdeka Belajar Episode ke-25.
Permendikbudristek PPKSP disahkan sebagai payung hukum untuk seluruh warga satuan pendidikan. Satuan pendidikan diamanatkan membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), sementara pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota diamanatkan membentuk Satuan Tugas (Satgas) dalam 6-12 bulan sejak peraturan ini disahkan.
Permendikbudristek PPKSP mengatur mekanisme pencegahan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan Kemendikbudristek; tata cara penanganan kekerasan yang berpihak pada korban yang mendukung pemulihan; dan melarang kebijakan yang berpotensi menimbulkan kekerasan, baik dalam bentuk surat keputusan, surat edaran, nota dinas, imbauan, instruksi, pedoman, dan lain-lain.
Kemendikbudristek, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, KemenPPPA, KPAI, Komnas HAM, dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) kemudian meneken nota kesepahaman implementasi peraturan tersebut untuk menangani dan mencegah kekerasan seksual, perundungan, serta diskriminasi dan intoleransi. Peraturan ini diharapkan juga bantu satuan pendidikan menangani kasus-kasus kekerasan, termasuk kekerasan daring, psikis, dan lainnya dengan berperspektif pada korban.
Sebelumnya pada 2021, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek bekerja sama dengan Dana Anak PBB (UNICEF) Indonesia mulai menyelenggarakan Program Roots Anti Prundungan untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK. Program ini meliputi bimbingan teknis anti perundungan bagi guru, yang mendorong siswa menjadi agen pencegah perundungan; dan penerapan kegiatan antiperundungan di sekolah.
Pemanfaatan Rapor Pendidikan Indonesia
Nino menjelaskan, setiap guru dan kepala satuan pendidikan bisa masuk ke platform Rapor Pendidikan untuk mendapatkan cermin objektif dan komprehensif tentang kondisi satuan pendidikannya untuk melakukan refleksi dan perbaikan. Sementara itu, dinas pendidikan se-Indonesia juga bisa melakukannya di tingkat tiap daerah.Nino menjelaskan, tiap guru dan kepala satuan pendidikan bisa log in ke platform Rapor Pendidikan untuk mendapat cermin objektif dan komprehensif tentang kondisi satuan pendidikannya untuk melakukan refleksi dan perbaikan. Sementara itu, dinas pendidikan se-Indonesia juga bisa melakukannya di tingkat tiap daerah.
“Data sekolah mana saja yang paling perlu dibantu terkait pembacaan literasi, sekolah mana saja yang paling perlu dikuatkan soal iklim keamanannya, karena mungkin ada indikasi perundungan di sana. Ini alat umpan balik untuk refleksi dan pembenahan bagi satuan pendidikan maupun pemerintah di tingkat daerah dan pusat ,” ucapnya.ucapnya.
“PR besarnya adalah kualitas pemanfaatan (Rapor Pendidikan). Itu perlu kita tingkatkan bersama, salah satu caranya dengan melibatkan masyarakat untuk ikut mendorong pemanfaatan rapor pendidikan,” sambung Nino.Nino.
Gambaran kualitas pendidikan di setiap satuan pendidikan dan secara nasional dalam Rapor Pendidikan dapat dilihat berdasarkan indikator kemampuan literasi murid, kemampuan numerasi murid, karakter murid, iklim keamanan sekolah, iklim inklusivitas sekolah, dan iklim kebinekaan sekolah.numerasi murid, karakter murid, iklim keamanan sekolah, iklim inklusivitas sekolah, dan iklim kebinekaan sekolah.
Lebih lanjut, indikator kualitas pendidikan satuan pendidikan dan nasional di Rapor Pendidikan yaitu kualitas, penyerapan pembelajaran SMK, kemitraan dan keselarasan SMK dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, dan angka partisipasi sekolah.SMK, kemitraan dan keselarasan SMK dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, dan angka partisipasi sekolah.
“(AN) tahun ini insya Allah kita tambah untuk Sulingjar, Survei Lingkungan Belajar, di PAUD, sehingga kita punya potret yang lengkap mulai dari PAUD sampai SMA dan SMK,” pungkas Nino.Sulingjar, Survei Lingkungan Belajar, di PAUD, sehingga kita punya potret yang lengkap mulai dari PAUD sampai SMA dan SMK,” pungkas Nino.
Source: Detikcom
Dok: Kompas