JAKARTA, ASPIRATIF.com – Food Bank menjadi salah satu layanan yang membantu masyarakat dunia, khususnya selama Pandemi Covid-19. Pasalnya, perekonomian global saat itu sedang melesu sehingga daya beli ikut menurun sejalan dengan rendahnya jumlah pemasukan rumah tangga. Lantas, sebenarnya apa itu Food Bank?
Apa Itu Food Bank
Menurut Feeding America, Food Bank adalah organisasi nirlaba yang mengumpulkan dan juga mendistribusikan makanan ke badan amal untuk memberi bantuan terhadap masalah kelaparan. Lembaga tersebut akan menyalurkan bahan pangan ke organisasi masyarakat (ormas), seperti dapur umum, tempat berlindung, dan pantri makanan.
Bank Makanan biasanya bekerja sama dengan toko kelontong lokal, restoran, pendonor, atau sukarelawan makanan lainnya untuk menyimpan kelebihan bahan pangan supaya tidak terbuang sia-sia. Dengan kata lain, Food Bank menjadi gudang bahan baku hingga produk olahan makanan.
Tugas Food Bank
Dilansir dari laman The Trussell Trust yang bermarkas di Inggris dan mempunyai 1.300 jaringan, menjelaskan sejumlah peran Food Bank, antara lain:
1. Sumbangan Makanan
Makanan yang bersifat tidak mudah rusak dan memiliki masa kedaluwarsa masih lama akan diberikan ke masyarakat di berbagai tempat. Lokasi yang umum menjadi tempat penyaluran adalah sekolah, tempat ibadah, pusat bisnis, serta jaringan waralaba. Bahan pangan yang didapat akan dipilah menjadi paket makanan darurat oleh sukarelawan.
2. Kupon Makanan
Pekerja jasa profesional, seperti tenaga medis, staf di sekolah, dan aktivis sosial akan mengidentifikasi orang-orang dalam krisis. Kemudian, kupon dari Food Bank akan diberikan kepada mereka. Bingkisan biasanya berisi makanan bergizi seimbang dan tidak mudah rusak dengan rentang waktu tiga hari.
3. Dukungan Tambahan
Mitra Food Bank juga turut membantu kelompok manusia tertentu supaya terbebas dari kemiskinan. Dukungan yang diberikan berupa saran utang, layanan kesehatan mental, atau panduan tunjangan. Komunitas lokal mungkin tak luput memberi bantuan berupa pendidikan atau pengetahuan bermanfaat untuk masa mendatang.
Sejarah Food Bank di Indonesia
Dikutip dari pusfaster.bsilhk.menlhk.go.id, organisasi sosial Foodbank of Indonesia (FOI) memiliki misi memerangi kelaparan pada masyarakat miskin dan berupaya meningkatkan gizi terutama bagi anak-anak. FOI berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara kaum berkecukupan dengan masyarakat dari kelas ekonomi bawah.
FOI didirikan pada 21 Mei 2015 dan berkantor di Jalan Abdul Majid Dalam III No. 2B Komplek Deplu, Cipete, Jakarta Selatan. Selain itu Foodbank Indonesia terbesar di 30 daerah, antara lain di kawasan Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Tercatat, jumlah relawan Foodbank of Indonesia mencapai 371 orang yang berada di seluruh wilayah. Sementara itu, jumlah nasabah atau penerima manfaat menyentuh 11.393 orang dari kalangan anak-anak serta 1.389 manusia lanjut usia (lansia) dan kaum duafa.
Program Food Bank di Indonesia
FOI mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya untuk nomor 2, 12, serta 17. Sedangkan program mandiri yang dicetuskan Foodbank of Indonesia meliputi:
1. Sayap dari Ibu (SADARI)
Membantu para ibu dari golongan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui aktivitas intervensi pangan.
2. Peta Jalan Pangan (PJP)
Portal yang membantu konsumen mencari sumber pangan lokal di sekitarnya.
3. Mentari Bangsaku (MB)
Mendukung proses belajar siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD) untuk tumbuh dengan memberi makanan sehat.
4. Dapur Pangan FOI (DPF)
Program Foodbank of Indonesia berikut bertujuan untuk mengolah bahan pangan bagi lansia, anak-anak, dan keluarga pra-sejahtera.
5. Qurban Hingga Pelosok
Program tahunan untuk menyalurkan hewan Hari Raya Idul Adha atau qurban ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
6.Response on Emergency Disaster (RED)
Program tersebut berjalan ketika terjadi bencana.
7. Kebun Pangan Komunitas (KEPAK)
Program Foodbank of Indonesia yang terakhir berupaya menciptakan ketahanan pangan mandiri di level komunitas masyarakat.
Source : tempo.co
Dok : Makanan beku (Foto:DetikFood)