JAKARTA, ASPIRATIF.com – Festival salju dan es yang baru di Mongolia telah mencetak Rekor Dunia Guinness. Ya, negara yang terkenal dengan ruang terbukanya yang indah itu juga memiliki es dan salju.
Menyitir CNN, Jumat (19/1/2024), Mongolia masyhur dengan lembah hijau yang rimbun dan budaya nomaden tradisionalnya. Negara ini telah lama dianggap sebagai destinasi yang paling baik dikunjungi pada bulan-bulan musim panas.
Namun, sebuah acara baru telah diluncurkan untuk memikat wisatawan internasional yang mencari pengalaman musim dingin Mongolia yang otentik.
Namanya Festival Salju dan Es Internasional Mazaalai. Acara perdana ini dimulai pada tanggal 14 Januari, berlangsung hingga 28 Januari di Sky Resort, resor golf dan ski di pinggiran Ulaanbaatar.
“Acara gratis ini menandai tonggak penting dalam pengembangan sektor pariwisata musim dingin Mongolia,” kata Menteri Kebudayaan Mongolia, Nomin Chinbat dalam sebuah pernyataan.
“Selama dua minggu ke depan, para pengunjung akan terpesona oleh pemandangan musim dingin kami dan keindahan patung-patung yang dipamerkan, dan saya berharap lebih banyak lagi dari seluruh dunia yang terinspirasi untuk mengunjungi negara kami selama musim dingin,” imbuh dia.
Meskipun baru dibuka selama beberapa hari, acara ini dilaporkan telah mencetak Rekor Dunia Guinness. Karena dicatat orang terbanyak yang menuruni seluncuran es dalam waktu satu jam.
Sebagai bagian dari perayaan pembukaan, 408 peserta membantu mengamankan kemenangan dengan menuruni seluncuran es sepanjang 16,4 meter, satu per satu. Foto-foto dari acara tersebut menunjukkan seorang pejabat Guinness yang hadir untuk menyaksikan upaya yang berhasil tersebut.
Atraksi lain di festival ini termasuk patung salju dan es setinggi lima meter yang menggambarkan beruang Gobi (Mazaalai dalam Bahasa Mongolia) yang dilindungi di negara itu, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hewan yang terancam punah ini.
Sebanyak 52 patung es Mazaalai didirikan di festival ini untuk mewakili 52 beruang Gobi yang masih ada di alam liar. Ada juga patung salju dan es sepanjang 56,4 meter dengan arena seluncur es yang besar.
Pada tanggal 17 Januari, festival ini menjadi tuan rumah Kompetisi Es Internasional Mazaalai, yang menampilkan 24 seniman dari enam negara, termasuk China, Thailand, Prancis, Rusia, AS, dan Mongolia.
Mongolia, destinasi untuk semua musim?
Ada alasan mengapa mengunjungi Mongolia pada musim dingin mungkin tidak menarik bagi semua orang. Ibu kota Ulaanbaatar secara luas dianggap sebagai salah satu kota terdingin di dunia, dengan suhu rata-rata di bulan Januari berkisar antara minus 15 hingga minus 30 derajat Celcius.
Suhu bisa jauh lebih dingin di wilayah utara negara ini. Sementara itu, penerbangan ke beberapa daerah terpencil di negara ini tidak beroperasi pada bulan-bulan musim dingin.
Namun, berkunjung pada musim dingin memiliki keuntungan tersendiri, termasuk harga hotel/tiket wisata yang lebih murah dan pemandangan salju yang dramatis. Negara ini menyelenggarakan berbagai acara musim dingin yang unik, termasuk Festival Es Danau Khuvsgul, yang berlangsung di danau terbesar di Mongolia pada awal Maret.
Menteri Kebudayaan Chinbat mengatakan bahwa Festival Salju dan Es Internasional Mazaalai yang baru merupakan bagian dari tujuan pemerintah untuk menyambut satu juta wisatawan internasional per tahun ke Mongolia.
Pada tahun 2019, sebelum pandemi, Mongolia dikunjungi 637.000 wisatawan internasional menurut Bank Dunia.
Negara ini telah mengambil beberapa langkah sebagai bagian dari tujuannya untuk mencapai angka tujuh digit, termasuk memperluas daftar negara tanpa visa, sebuah kebijakan yang akan berlaku hingga akhir 2025.
Source: Detikcom
Dok: Festival Salju dan Es Internasional Mazaalai (Foto: CNN)