JAKARTA, ASPIRATIF.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyinggung polusi udara menjadi masalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan. Ada sejumlah penyakit respirasi yang diakibatkan polusi udara dengan prevalensi kematian tinggi.
“Mulai yang dari paling berat tuh, kanker paru, ada TBC, PPOK, asma, pneumonia, itu 5 jenis penyakit pernapasan,” ujar Menkes dalam konferensi pers ASEAN Finance-Health Ministers Meeting, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023).
“Di kita sendiri khususnya Jakarta, kita lihat sebelum COVID itu 50 ribuan lah yang kena, sekarang 200 ribuan. Itu ada akibatnya dari polusi udara ini,” lanjutnya.
Tak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, penyakit respirasi juga memberikan tekanan pada anggaran BPJS untuk menanggung biaya pengobatan penyakit akibat polusi udara.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, selama periode 2018-2022, anggaran yang ditanggung untuk penyakit respirasi juga mencapai angka yang signifikan dan memiliki kecenderungan peningkatan tiap tahunnya. Pneumonia menelan biaya sebesar Rp. 8,7 triliun, tuberkulosis Rp. 5,2 triliun, PPOK Rp. 1,8 triliun, asma Rp 1,4 triliun, dan kanker paru Rp. 766 miliar.
“Yang masih memberikan optimisme di kita, hal seperti ini, polusi, sudah terjadi dan bisa dikendalikan. Yang paling baik dan paling cepat di china waktu ada Beijing Olympic, mereka melakukan beberapa langkah drastis untuk memastikan langitnya biru,” pungkas Menkes.
Source: antaranews