PANDEGLANG, ASPIRATIF.com – HUTAN adalah salah satu lingkungan paling ekstrem di planet ini. Tapi, menjelajah hutan sangat menantang. Aktivitas ini disukai sebagian kalangan terutama pencinta alam.
Berpetualangan di hutan tentu saja memberikan pengalaman menakjubkan dan berkesan. Merasakan diri dekat dengan alam, menikmati betapa hebatnya ciptaan Tuhan. Tapi, risikonya adalah bisa tersesat jika tak tahu jalur.
Ketika tersesat di hutan, anda tidak perlu panik dan tak perlu takut karena pasti selalu ada jalan keluar.
Berikut cara survival di hutan melansir dari beberapa media
1. S-T-O-P
Hal pertama yang harus anda lakukan ketika tersesat di hutan adalah STOP. STOP adalah singkatan dari Stop (Berhenti), Think (Berpikir), Observe (amati), Plan (rencanakan).
Awalnya, perasaan tersesat itu sangat menakutkan. Sangat penting untuk bertindak dengan tenang dan obyektif sebanyak mungkin. Berteriak meminta bantuan dapat berguna jika Anda merasa dekat dengan kelompok Anda atau desa atau jalan setapak.
Pikirkan dalam pikiran Anda sekitar satu jam terakhir berjalan dan bayangkan di kepala Anda. Apa yang Anda lihat? Tempat terkenal apa yang Anda lewati? Ke arah mana matahari berada? Memori apa pun akan membantu.
Perhatikan sekeliling Anda dengan cermat dan lihat apakah ada bukti dari mana Anda berasal, misalnya cabang yang patah. Ini dapat membantu Anda memutuskan arah mana untuk mulai bergerak.
2. Berjalan dalam Satu Arah
Fokus pada sesuatu di depan di belakang Anda agar tetap dalam garis lurus dan berhenti berputar-putar. Perjalanan di hutan bisa sangat membingungkan dan hal menakutkan akan membayangi jika Anda tidak percaya diri dengan gerakan Anda.
Selalu kendalikan diri dan jangan lupa membaca doa. Kanopi hutan dapat membuat keadaan menjadi cukup gelap dan sulit untuk menentukan arah Anda, jadi carilah dataran tinggi di mana Anda mungkin bisa melihat sungai.
Selain itu anda juga bisa mengikuti jejak hewan jika mereka menuju ke arah yang sama dengan Anda. Mereka mungkin mengarah ke sumber air atau area terbuka di mana Anda mungkin lebih mudah terlihat oleh pihak penyelamat.
Memanjat batang pohon yang tumbang adalah cara yang sangat umum untuk mengalami kecelakaan. Usahakan untuk tidak menggunakan tangan Anda karena banyak tanaman akan menyengat atau menusuk Anda.
3. Menemukan sumber air bersih
Ketika dalam kondisi survival sudah dipastikan bahwa perbekalan konsumsi yang kita miliki sangatlah terbatas dan nyaris tidak ada. Maka dari itu mencari sesuatu di alam bebas untuk dikonsumsi adalah sesuatu yang harus dilakukan agar dapat survive selama mungkin.
Hal pertama yang harus dilakukan pada saat survive adalah mencari sumber air bersih untuk dikonsumsi. Manusia dapat bertahan hidup selama beberapa minggu hanya dengan mengkonsumsi air, akan tetapi hanya bisa bertahan selama 4 hari jika tidak mengkonsumsi air, maka dari itu mencari sumber air adalah prioritas utama agar peluang survive kita lebih lama.
Akan tetapi terkadang pada kondisi tertentu mencari sumber air bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Maka dari itu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menadah air hujan yang turun dengan menggunakan wadah yang tersedia. Serta mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang mengandung air didalamnya, seperti kaktus dan rumput penyimpan air.
4. Membuat tombak runcing
Tombak runcing berfungsi untuk melindungi diri dari serangan binatang buas di alam liar serta berfungsi sebagai alat untuk berburu hewan-hewan yang bisa dikonsumsi, seperti kancil dan ikan. Berikut adalah cara membuat tombak runcing.
– Mencari tongkat kayu yang Panjang dan lurus.
– Belah ujungnya menjadi dua atau tiga bagian.
– Menajamkan setiap bagian mata tombak dengan pisau atau batu tajam.
5. Membuat perapian
Perapian berfungsi untuk menjadi penerang pada saat kegelapan dan dapat mengusir hewan-hewan buas yang mendekati kita. Selain itu perapian juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat dan terhindar dari hipotermia. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat perapian.
– Memanfaatkan cahaya matahari. Prinsipnya adalah dengan mengumpulkan cahaya menjadi satu titik pada daun-daun kering, hal tersebut dapat dilakukan dengan kaca pembesar atau botol mineral yang berisi air.
-Menggunakan kayu dan ranting. Prinsipnya adalah dengan menggesekan kedua kayu agar menimbulkan efek panas. Pertama adalah dengan mencari ranting yang tebal dan mencari permukaan kayu yang lebar, lalu buat lubang berbentuk “V” dengan ukuran yang sesuai dengan ranting. Jika sudah siap, mulailah memutar ranting dengan kedua telapak tangan dengan konsisten.