Connect with us

Edukasi

Tak Hanya Nyawa yang Berguguran, 9 Arkeologi di Gaza Terancam Musnah

Published

on

JAKARTA, ASPIRATIF.com – Konflik Palestina-Israel masih memanas sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 dan dibalas oleh Israel dengan serangan udara. Akibatnya, ribuan korban jiwa berguguran.

Tak hanya merenggut nyawa, konflik juga membuat kota menjadi kacau dan banyak infrastruktur di Palestina yang rusak, bahkan rata dengan tanah. Lebih parahnya lagi, pengeboman yang masif juga telah melenyapkan beberapa situs arkeologi yang mengandung nilai sejarah dan budaya yang panjang.

Banyak lokasi-lokasi dari situs bersejarah di Gaza berada dalam zona evakuasi utara.

Menurut arkeolog asal Prancis yang telah bekerja di Palestina selama beberapa dekade, Prof. Jean-Baptiste Humbert, kondisi saat ini telah menghadapi kehancuran total akan warisan budaya Gaza.

Advertisement

“Masyarakat Gaza sensitif terhadap warisan budayanya. Namun, penghancuran yang dilakukan oleh pasukan pendudukan selama lima puluh tahun terakhir berarti bahwa prioritas penting seperti makanan, perawatan, dan pendidikan penduduknya telah mengesampingkan warisan budaya sebagai sebuah kemewahan bagi negara-negara kaya,” katanya dikutip dari Daily Mail.

Di sisi lain, juru bicara UNESCO juga mengaku prihatin dengan situasi konservasi situs bersejarah di Gaza.

“Semua situs warisan Israel dan Palestina saat ini berisiko mengalami kerusakan. UNESCO tentu saja sangat prihatin dengan dampak buruk konflik ini terhadap warisan budaya, baik Palestina maupun Israel,” kata mereka.

Lantas apa saja situs-situs bersejarah itu? Berikut daftarnya.

9 Situs Arkeologi di Gaza yang Terancam Hancur Akibat Konflik

Advertisement

1. Gereja Tua Saint Porphyrius
Gereja ini berada di kawasan kota Zaytun dan telah berdiri sejak tahun 1150-an. Gereja ini dibangun oleh Tentara Salib, gereja Ortodoks Yunani ini mengambil nama uskup Gaza abad ke-5 yang makamnya terletak di sudut timur laut.

See also  Hilangkan Kebiasaan Buruk dan Ingin Sukses?

Biasanya, gereja memberikan pelayanan berupa lindungan bagi seluruh umat dari berbagai agama selama konflik terjadi. Namun, minggu ini akibat serangan udara yang menghantam gereja telah merusak fasad beserta bangunan di sekitar gereja hancur.

2. Tel Umm Amer (Biara St. Hilarion)
Bangunan ini telah berdiri lebih dari 1.600 tahun dan merupakan salah satu Biara Kristen terbesar di Timur Tengah. Biara ini didedikasikan untuk St. Hilarion, yaitu Bapak Monastisisme Palestina.

Dulunya, pada zaman keemasannya, biara ini melayani para peziarah dan pedagang dari Mesir ke Lebanon. Naasnya, pada abad ke-7 biara tersebut runtuh akibat gempa bumi dan ditemukan oleh para arkeolog sekitar tahun 1999.

Sisa situs tersebut pun dimasukkan ke daftar sementara Warisan Dunia UNESCO pada 201. Akan tetapi, karena konflik berkepanjangan di Palestina, UNESCO prihatin dengan konservasi situs tersebut.

Advertisement

3. Qalaat Barquq
Qalaat Barquq merupakan benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Mamluk Sultan Barquq pada abad ke-14. Bangunan ini terletak di Khan Younis, Gaza Selatan.

Benteng ini mulanya digunakan para pedagang yang melakukan perjalanan antara Damaskus dan Kairo dan dijaga ketat sepanjang waktu. Namun kini, fasad depan benteng dan salah satu menaranya masih bertahan, sementara sebagian besar bangunannya telah diubah menjadi ruang tamu dan pertokoan.

4. Qasr al-Basha
Bangunan dari abad ke-13 ini dikenal sebagai Istana Pasha, Kastil Radwan, atau Benteng Napoleon. Qasr al-Basha didirikan didirikan oleh Sultan Zahir Baibars dengan tujuan pertahanan melawan Tentara Salib dan Invasi Mongol.

Benteng Qasr al-Basha pernah menjadi pusat kekuasaan dari zaman pemerintahan Ottoman hingga pemerintahan modern Inggris. Saat ini, benteng ini digunakan sebagai museum budaya dari artefak-artefak yang ditemukan di Gaza. Perubahan benteng menjadi gudang arkeologis ini dibantu Dana Pembangunan PBB.

See also  Sebelum Mendongeng untuk Anak, Ortu Perlu Perhatikan Hal ini

5. Masjid Agung Al-Omari
Masjid Al-Omari merupakan masjid tertua dan terbesar di Jabaliya dan telah ada lebih dari 700 tahun yang lalu. Masjid Omari masih memiliki fungsi penting di masyarakat, yaitu menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.000 warga Gaza.

Advertisement

Namun, bangunan tersebut rusak parah pada tahun 2014. Hal ini karena serangan udara dalam Operasi Defensive Edge yang berhasil meratakan sayap dan atap Masjid.

6. Rumah Al Ghussein
Rumah Al Ghussein adalah bangunan bersejarah yang berasal dari akhir periode Ottoman dan dibangun oleh keluarga kaya Al-Ghussein pada abad ke-18.

Bangunan ini merupakan rumah konsul Inggris pada masa Mandat Inggris. Rumah Al Ghussein sempat ditinggalkan satu dekade lalu. Hingga renovasi tahun 2020 mengembalikan kemegahan rumah dan mengubahnya menjadi pusat budaya untuk promosi seni, musik, dan film.

7. Hammam al Sammara
Hammam al Sammara merupakan pemandian bergaya Turki yang digunakan penduduk setempat sebagai sauna dan tempat menenangkan diri. Bangunan ini sudah ada sejak 1320 M dan dibangun oleh masyarakat Samaria, yaitu cabang Yudaisme Kuno.

Keindahan banguan terlihat dari ubin marmer dan kaca patri menghiasi ruangan berbentuk kubah. Situs ini telah rusak selama 700 tahun terakhir. Setelah berhasil dipulihkan, kini bangunan ini menjadi satu-satunya pemandian tradisional yang aktif di Gaza.

Advertisement

8. Pemakaman Romawi Ard-al-Moharbeen
Pemakaman ini berisi setidaknya 130 makam yang berasal dari antara tahun 200 SM hingga 200 M. Mulanya, pemakaman ini ditemukan oleh kru konstruksi yang akan mengerjakan proyek perumahan dekat kamp pengungsian Jabalia. Akhirnya, dengan dana dari British Council dilakukan penggalian pada Juli 2023.

Di pemakaman yang berukuran lebih dari 43.000 kaki persegi ini, para arkeolog juga menemukan 2 peti mati dari timah yang diukir indah. Temuan ini menunjukkan bahwa elit Romawi pernah dimakamkan disini. Namun, pengeboman Israel di wilayah Gaza menempatkan situs pemakaman tua ini dalam ancaman kehancuran yang parah.

See also  Tol Cikopo-Palimanan Siap Sambut Mudik Lebaran

9. Situs Tel Rafa
Tel Rafa merupakan situs arkeologi terbesar di perbatasan Gaza Selatan dengan Mesir. Situs ini merupakan bekas pemukiman kuno dari Era Kanaan.

Berdasarkan hasil penggaliannya, ditemukan koin, bot, dan kaca yang dibuat sejak tahun 1400 SM. Namun, dengan sumber daya dan sedikit dukungan pemerintah yang terbatas, situs-situs di Tel Rafa tidak banyak dieksplorasi.

Itulah 9 situs bersejarah di wilayah Gaza yang kini terancam musnah akibat konflik Palestina-Israel.

Advertisement

Source: antaranews
Dok: Ilustrasi Qalaat Barquq (Foto: Archiqoo

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *